Thursday, June 25, 2015

Penjual Ikan


Seseorang mulai berjualan ikan segar di pasar. Ia memasang papan pengumuman bertuliskan “Disini Jual Ikan Segar”

Tidak lama kemudian datanglah seorang pengunjung yang menanyakan tentang tulisannya. “mengapa kau menuliskan kata DISINI? Bukankah semua orang sudah tau kalau kau berjualan DISINI, bukan DISANA?”

“Benar juga!” piker si penjual ikan, lalu di hapuskan kata”DISINI” dan tinggallah tulisan “JUAL IKAN SEGAR”

Tidak lama kemudian datanglah pengunjung kedua yang juga menanyakan tulisannya.

“Mengapa kau pakai kata SEGAR? Bukankah semua orang sudah tau kalau kau jual adalah ikan segar, bukan ikan busuk?”

“benar juga!” pikir si penjual ikan, lalu di hapusnya kata “SEGAR” dan tinggallah tulisan “JUAL IKAN”

Sesaat kemudian datanglah pengunjung ketiga yang jugta menanyakan tulisannya :

“mengapa kau tulis kata JUAL? Bukankah semua orang sudah tau kalau ikan ini untuk dijual, bukan dipamerkan?”

Benar juga pikir si penjual ikan, lalu di hapusnya kata “JUAL” dan tinggallah tulisan “IKAN.”

Selang beberapa waktu kemudian, datang pengunjung ke empat, yang juga menanyakan tulisannya.

“Mengapa kau tulis kata IKAN? Bukankah semua orang sudah tau kalau ini ikan bukan daging?”

“benar juga!” pikir si penjual ikan, lalu diturunkannya papan pengumuman itu,

(Author Unknown)

Sahabat, Bila kita ingin memuaskan semua orang, maka yakinlah itu hal yang mustahil atau bahkan kita malah justru merugikan diri sendiri.

Sudah menjadi fitrah manusia untuk berbeda pendapat. Terbukti perumahan mungil-mungil yang dulunya sama semua, dalam hitungan tahun sudah menjadi beda semua.

Jadi utamakan suara hati anda, biarkan orang lain berpendapat, tapi saringlah, cerna kembali pendapat mereka, apakah sesuai dengan kata hati anda?, jika tidak, maka tegaslah untuk mengatakan

 “TIDAK!.., MAAF”

No comments:

Post a Comment